Langsung ke konten utama

Dia, Benar atau Salah?

Sering deh gue denger orang bilang, "Gue cinta sama dia!" atau apalah itu yang berbau cinta. Nah, yang mau gue bahas di post kali ini  adalah 'dia'. 

Dia adalah objek dari cinta yang diberikan oleh si subjek. Banyak di antara kita yang memberikan cintanya pada orang yang kurang tepat atau bahkan salah. Salah? Ya, salah. 

Banyak argumen yang menghalangi kita untuk tahu 'dia' yang kita berikan cinta itu benar atau salah. 
(Let's check this part!)

"Cintakan mengalir dengan sendirinya?"
"Kalau cinta sudah menjalankan aksi, otak sering tidak berfungsi."
"Cinta itu dalam, susah dihilangkan."
"Gue cinta sama dia, that's it!" (keukeuh ._.)
"Cinta itu buta, lu gak bisa lihat siapa dia yang lu cinta."
Dan lain sebagainya..

Ya, itu semua benar. Namun, apa salahnya sih kalau kita cari tahu tentang si 'dia'yang bakal lu kasih cinta. 

"Cinta itu dalam, suci, sakral, dan tentunya manis."

Manis??? Banyak yang bilang, cinta itu tidak sepenuhnya manis, cinta juga sering terasa pahit. Menurut gue, bukan cinta yang salah dan jadi pahit, tapi 'dia' yang lu kasih cinta yang bikin cinta itu terasa pahit. Jadi, 'dia' yang salah, bukan cinta. Right? :)

So, dari pada cinta lu mubazir dikasih ke orang yang salah, mending lu cari tahu lebih dalam tentang si 'dia'. 

Jangan sampai lu ngelakuin dua kesalahan dalam cinta!

pertama..
"Mencintai 'dia' yang menyakiti kita."

kedua..
"Menyakiti 'dia' yang mencintai kita."


-----


Kalau kalian termasuk orang yang sedang melakukan kesalahan cinta, jangan khawatir! Gue mau berbagi pengalaman buat kalian. Hehe ^^

Jujur, gue pernah melakukan kesalahan dalam cinta yang pertama. Nyesel deh kenapa gue pernah ngelakuin itu, tapi namanya juga manusia, pasti ada salah dan khilaf. -_-

Ceritanya gini..
Gue pernah mencintai orang  yang terus-terusan nyakitin gue. 
Di otak gue argumen yang menghalangi untuk tahu tentang si 'dia' benar atau salah itu benar-benar ada. Gue menutup mata, hati, dan pikiran. Menurut gue, gue cinta dia, that's it! (Bodoh)

Nah, seiring berjalannya waktu, gue pun mulai mikir. Kalau terus-terusan begini kemana arti cinta sesungguhnya? Cinta katanya manis, kok ini terus pahit? Finally, gue pun menyudahi cinta ini. Haha

Gue janji, gue gak akan mengulangi kesalahan dalam cinta. Gue bakal mengenali si 'dia' dengan sungguh-sungguh. Walaupun sampai detik ini gue gak tahu si 'dia' itu siapa, tapi gue bakal tetap meneliti dia-dia yang ada di sekeliling. Siapa tahu si 'dia' yang tepat sudah ada. :)



Cinta tumbuh dengan sendirinya, tanpa diminta dan dipaksa.

Namun, manusia tetap memiliki hak untuk mengontrol 
kepada siapa cinta itu akan diberikan. 
Penguasaan dirilah yang menentukan 
sukses atau tidaknya seseorang
dalam mengontrol cinta.



Saya,
Tasha Mughniar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Novel gue cetak!

               "Akhirnya cetak!!!!!" gue mendadak gila gara-gara 2 buku yang terpampang di meja belajar. Buku apa? Buku novel hasil jerih payah gue sendiri. Dua bulan gue njelimpang-njelimpung cari inspirasi buat nyelesainnya, akhirnya tamat juga. Pyuhhh... *ngelapkeringet*                 Sebenarnya novel yang gue cetak itu cuma tugas, tapi gue tetep aja senengnya ampun-apunan. Jadi gini, awal semester 1 dosen gue yang biasa dipanggil pak Madun udah ngasih 'warning' ke kita buat segera menyelesaikan tugas akhir. Tugas akhirnya itu ada 3 pilihan, novel, kumpulan cerpen, dan kumpulan puisi. Masing-masing itu harus dikerjakan sebanyak 50 halaman A5 dengan berbagai ketentuan.                  Gue dan temen-temen langsung histeris ngedenger penjelasan tentang tugas gila itu. Berhubung yang doi minta 50 halaman, otomatis gue udah ngeper dulu buat bikin novel. Gila aja novel 50 halaman, bro! Waktu itu yang gue pilih adalah kumpulan cerpen. Menurut kesoktauan tingkat

From Them

Salah satu tradisi ulangtahun anak muda itu Display picture BBM. Seperti gue yang dapet poto dari sahabat-sahabat gila. made by Indah Made by Clarissa Thank you ya! -_______________- Good job, Tasha Mughniar

Demam Korea di Indonesia, Butuh Obatkah?

                  Kini televisi disegarkan oleh muda-mudi Indonesia berwajah oriental yang tampil dimana-mana. Mereka asyik menyanyi sambil menari dengan kostum warna-warni dan tak lupa pernak-pernik yang ikut menempel ditubuhnya. Mereka menamai dirinya sebagai boyband atau girlband. Lantas, mengapa harus muncul bersamaan? Ya, akh ir-akhir ini Ibu pertiwi sedang terjangkit sebuah demam, demam Korea. Diawali dengan munculnya sebuah drama seri berjudul “Full House” pada tahun 2004 yang sukses besar di Indonesia. Maka bermunculanlah drama-drama lain yang memanjakan mata masyarakat. Penyuka Korea pun semakin lama semakin bertambah.             Seiring berjalannya waktu, bukan hanya drama Korea saja yang seliweran di televisi Indonesia. Kini muncul pula boyband dan girlband asli Korea. Sebut saja Super Junior dan SNSD. Mereka adalah contoh boyband dan girlband paling terkenal di Korea, begitu juga di Indonesia. Tentu nama dan lagu mereka sudah tidak asing lagi bagi penyuka Korea di Indo