Rintik-rintik hujan menemani aku yang seorang diri duduk di kursi besi ruang tunggu ini. Awalnya aku merasa tenang dan nyaman, meski harus menunggu temanku beberapa menit atau bahkan jam. Namun, tiba-tiba suasana hatiku berubah setelah sebuah chat masuk dan kubaca.
---
Berkali-kali aku menyebut kata, "hah?!", sambil terus membaca chat itu.
Punggungku yang semula tegak, kini pun semakin merunduk. Aku merasakan beban di hati, rasanya berat, perih, dan tersiksa. Ragaku pun semakin lemah, hingga kusandarkan tubuh ini pada dinginnya kursi besi. Aku diam menatap tembok putih yang berada tepat di hadapanku. Berkeliaranlah segala hal yang pernah kulakukan. Semakin jauh, semakin sakit saja hati ini. Bukan.. Bukan karena aku telah disakiti, melainkan karena aku yang telah menyakiti orang lain.
Bagiku, hal yang paling menyakitkan adalah ketika kita baru sadar jika ada orang lain yang tersakiti karena kita. Bodoh!
Sungguh, aku tidak berlebihan. Kini diriku benar-benar lemah. Aku merasakan apa yang orang lain rasakan selama ini karena aku. Sakit..
Aku menyesal.
Aku menyesal.
---
Tuhan, terimakasih telah menegurku, terimakasih telah membukakan mata, hati, dan pikiranku. Terimakasih telah mengingatkanku.
Aku mohon ampun..
Aku mohon diberikan jalan yang penuh dengan petunjuk kebaikan.
Aku mohon diberikan jalan yang penuh dengan petunjuk kebaikan.
Tuhanku Ya Allah, sembuhkanlah hati orang yang telah aku sakiti dan bisikanlah padanya untuk memaafkan segala kesalahanku.
Maaf,
Aku terlalu bodoh menutup segala rasa atas egoku.
Komentar
Posting Komentar