Langsung ke konten utama

Mencari Mutiara






Jika ingin memperoleh mutiara, carilah hingga ke dasar laut. Namun, teguhkan niat dan kuatkan diri terlebih dahulu karena akan banyak rintangan yang menghadang, seperti air yang dingin, karang yang kasar, sisik ikan yang tajam, lingkungan yang gelap, dan pencari mutiara lain yang lebih hebat. Sanggupkah?


Semakin dalam kamu menyelam, semakin dekat mutiara yang kamu cari, semakin kuat pula rintangan yang menghadang.

Bagaimana? Masih sanggup? Okay, lanjutkan! Dekati mutiara itu, jangan tergesa-gesa karena bisa merusaknya. Cukup dengan perlahan, tapi pasti.

Ambil mutiara yang kamu inginkan. Tak perlu sesuai teori, cukup dengan cara apa adanya dirimu. Buatlah mutiara itu nyaman, hingga ia mau keluar dari cangkang. Cobalah terus, jangan pantang menyerah!

Apabila tanganmu mulai lelah, beristirahatlah. 
Apabila hatimu mulai gelisah, tenangkanlah. 
Apabila waktu mulai memaksamu untuk menyerah, renungkanlah..

Berada disini, dekat mutiara ini adalah hal yang tidak mudah. Butuh pengorbanan untuk menghalau perih, dingin, dan lelah. 

Kini, terdapat 2 pilihan yang menghadang, menyerah atau bertahan.

Menyerah
Tak perlu berusaha lagi untuk mengambil mutiara itu. Cukup kuatkan tenaga dan kembali ke daratan. Jauh dekatnya daratan yang dituju tergantung tingkat kedalaman yang telah dicapai. 

Dalam perjalanan menuju daratan, tetap ditemui berbagai rintangan seperti halnya ketika menyelam. Selain itu, banyak juga hal yang akan membebani, seperti perasaan menyesal mengapa mencoba memperoleh mutiara tadi atau mengapa tidak bertahan dan memaksa mutiara itu keluar dari cangkang. 

- Bertahan
Terus mencoba berbagai cara agar memperoleh mutiara itu, meskipun waktu terus berlalu dan mutiara terus diam di dalam cangkang. Sepertinya tidak ada kata menyerah di dalam kamus. Namun, kamu harus mengetahui, jika..

"Ada keinginan yang lebih baik tidak terjadi, ada doa yang lebih baik tidak terkabul karena kadang sesuatu menjadi lebih indah jika tidak sesuai yang diharapkan."

Kamu bisa berhenti mencoba, lalu menyerah dan kembali ke daratan. Mungkin saja di daratan akan mendapatkan cara brilliant untuk memperoleh mutiara dan mungkin saja kamu menemukan mutiara yang jauh lebih indah dari mutiara tadi.

Apabila kamu benar-benar tidak sanggup untuk menyerah. Teruslah mencoba! Tingkatkan usaha dan doa. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelah ini karena semua yang mengatur hanya Tuhan. 

Siapa tahu dengan usahamu yang pantang menyerah mutiara itu goyah dan lepas dari cangkang. Bisa saja mutiara itu lelah dengan caramu yang memaksa akhirnya bersedia menyerahkan diri. 


WHO KNOWS? 
Impossible is nothing. 
So, don't give up!
But..
 optimistic isn't blind.


*sebenarnya bukan seperti itu cara memperoleh mutiara (^_^)v



For seeker pearls and pearls
Have a nice dreams!
-Tasha  Mughniar-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gempa dan Tsunami Antara Sendai, Jepang dan Aceh, Indonesia

               Gempa dan tsunami merupakan musibah yang sering terjadi di dunia. Tsunami dapat terjadi jika ada gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah air, seperti letusan   gunung api ,   gempa bumi ,   longsor   maupun   meteor   yang jatuh ke bumi. Namun, 90% terjadinya tsunami adalah akibat dari gempa bumi yang terjadi dibawah laut.  Di dunia sejak tahun 1556 hingga 2006 gempa dan tsunami terjadi sekitar 35 kali. Dua diantaranya adalah gempa dan tsunami yang terjadi di Sendai, Jepang dan Aceh, Indonesia.             Gempa dan tsunami di Sendai, Jepang terjadi pada tahun 2011. Gempa ini berkekuatan 8,9 SR dengan kedalaman gempa 15,1 km. Gempa yang terjadi di Sendai,Jepang ini menyebabkan timbulnya gelombang tsunami setinggi 10 m. Kecepatan gelombang tsunaminya adalah 800 km per jam dengan jangkauan 24 km. Musibah ini mengakibatkan 1.700 orang tewas dan 10.000 orang dinyatakan hilang.              Seperti halnya di Sendai, Jepang, di Aceh, Indonesia juga terjadi ge

From Them

Salah satu tradisi ulangtahun anak muda itu Display picture BBM. Seperti gue yang dapet poto dari sahabat-sahabat gila. made by Indah Made by Clarissa Thank you ya! -_______________- Good job, Tasha Mughniar

Novel gue cetak!

               "Akhirnya cetak!!!!!" gue mendadak gila gara-gara 2 buku yang terpampang di meja belajar. Buku apa? Buku novel hasil jerih payah gue sendiri. Dua bulan gue njelimpang-njelimpung cari inspirasi buat nyelesainnya, akhirnya tamat juga. Pyuhhh... *ngelapkeringet*                 Sebenarnya novel yang gue cetak itu cuma tugas, tapi gue tetep aja senengnya ampun-apunan. Jadi gini, awal semester 1 dosen gue yang biasa dipanggil pak Madun udah ngasih 'warning' ke kita buat segera menyelesaikan tugas akhir. Tugas akhirnya itu ada 3 pilihan, novel, kumpulan cerpen, dan kumpulan puisi. Masing-masing itu harus dikerjakan sebanyak 50 halaman A5 dengan berbagai ketentuan.                  Gue dan temen-temen langsung histeris ngedenger penjelasan tentang tugas gila itu. Berhubung yang doi minta 50 halaman, otomatis gue udah ngeper dulu buat bikin novel. Gila aja novel 50 halaman, bro! Waktu itu yang gue pilih adalah kumpulan cerpen. Menurut kesoktauan tingkat