Langsung ke konten utama

Gempa dan Tsunami Antara Sendai, Jepang dan Aceh, Indonesia


               Gempa dan tsunami merupakan musibah yang sering terjadi di dunia. Tsunami dapat terjadi jika ada gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% terjadinya tsunami adalah akibat dari gempa bumi yang terjadi dibawah laut. Di dunia sejak tahun 1556 hingga 2006 gempa dan tsunami terjadi sekitar 35 kali. Dua diantaranya adalah gempa dan tsunami yang terjadi di Sendai, Jepang dan Aceh, Indonesia.

            Gempa dan tsunami di Sendai, Jepang terjadi pada tahun 2011. Gempa ini berkekuatan 8,9 SR dengan kedalaman gempa 15,1 km. Gempa yang terjadi di Sendai,Jepang ini menyebabkan timbulnya gelombang tsunami setinggi 10 m. Kecepatan gelombang tsunaminya adalah 800 km per jam dengan jangkauan 24 km. Musibah ini mengakibatkan 1.700 orang tewas dan 10.000 orang dinyatakan hilang.

            Seperti halnya di Sendai, Jepang, di Aceh, Indonesia juga terjadi gempa dan tsunami pada tahun 2004. Akan tetapi, gempa yang terjadi di Aceh, Indonesia kekuatannya lebih besar dibandingkan gempa yang terjadi di Sendai,Jepang yaitu 9,1 SR dengan kedalaman gempa 10 km. Sementara itu, tinggi tsunaminya adalah 10 m sama dengan yang terjadi di Sendai, Jepang. Kecepatan gelombang tsunami ini adalah 700 km per jam dengan jangkauan 9 km. Sejalan dengan gempa dan tsunami yang terjadi di Sendai, Jepang, di Aceh, Indonesia juga mengakibatkan banyak korban, korban tewas sebanyak 127.720 orang dan korban hilang sebanyak 93.285 orang.

(Comparison paragraph, B.Indonesia UMN by me)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

From Them

Salah satu tradisi ulangtahun anak muda itu Display picture BBM. Seperti gue yang dapet poto dari sahabat-sahabat gila. made by Indah Made by Clarissa Thank you ya! -_______________- Good job, Tasha Mughniar

Novel gue cetak!

               "Akhirnya cetak!!!!!" gue mendadak gila gara-gara 2 buku yang terpampang di meja belajar. Buku apa? Buku novel hasil jerih payah gue sendiri. Dua bulan gue njelimpang-njelimpung cari inspirasi buat nyelesainnya, akhirnya tamat juga. Pyuhhh... *ngelapkeringet*                 Sebenarnya novel yang gue cetak itu cuma tugas, tapi gue tetep aja senengnya ampun-apunan. Jadi gini, awal semester 1 dosen gue yang biasa dipanggil pak Madun udah ngasih 'warning' ke kita buat segera menyelesaikan tugas akhir. Tugas akhirnya itu ada 3 pilihan, novel, kumpulan cerpen, dan kumpulan puisi. Masing-masing itu harus dikerjakan sebanyak 50 halaman A5 dengan berbagai ketentuan.                  Gue dan temen-temen langsung histeris ngedenger penjelasan tentang tugas gila itu. Berhubung yang doi minta 50 halaman, otomatis gue udah ngeper dulu buat bikin novel. Gila aja novel 50 halaman, bro! Waktu itu yang gue pilih adalah kumpulan cerpen. Menurut kesoktauan tingkat