Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Aku?

Hanya karena mata yang lebih tertarik untuk tidak memandangku, aku bisa begitu marah Hanya karena mulut yang lebih sering menyebut nama seseorang, aku bisa begitu kecewa Hanya karena telinga yang lebih memilih mendengar orang lain, aku bisa begitu sedih Lalu, Apakah aku ini? Kekanakan atau memang tidak dipedulikan?

Angin

Kini aku semakin ramah pada angin Kubiarkan ia  menyentuh kulit dan kadang nekat memelukku Kini aku sering memejamkan mata kala ia menyapa Mencoba meresapi segala rasa yang ada Kini aku tahu mengapa aku merasa sakit tapi tetap bahagia Kini aku tahu mengapa aku menangis tapi terus tersenyum Kini aku pun tahu mengapa dingin ini justru membuat hangat Karena kini aku bisa merasakan pelukmu Karena kini aku dapat mencium aromamu Angin yang dengan baik hati menghampirimu lalu datang padaku Angin yang membawa hembusan rindu-rinduku untukmu Angin yang mempertemukan aku dan kamu Angin yang menyadarkanku, jika kita tidak benar-benar jauh

Tidak Begitu Jauh

Aku bisa merasakan angin yang sempat memelukmu Aku bisa melihat bintang yang manja menatapmu Kita tidak begitu jauh Kita masih sama-sama menapakan kaki di bumi Kita masih sama-sama merasakan sinar mentari Kita masih bisa melihat langit yang sama Kita tidak begitu jauh Lalu mengapa masih ragu?

1234567

Aku menangis sambil berlari Jauh, tanpa arah ... Langkahku terhenti Mataku mengerucut menatap deretan manusia dengan kemeja berlainan warna Siapa mereka? Air mataku terus mengalir, tubuhku gemetar Tanpa pikir panjang, aku memeluk punggung seseorang Aku lelah, kali ini aku begitu lemah Aku menangis sesegukan Aku memeluknya erat Kubiarkan kemeja itu kusut Kubiarkan punggungnya basah Aku mendekapnya lama Hingga kurasa aku semakin tenang Hingga aku tahu air mataku semakin berkurang Aku pergi Aku berlari lagi Tanpa peduli untuk menengok ke arah tadi Tiap kali aku jatuh Tiap kali aku menangis Aku selalu mencarinya, ia yang berkemeja putih Tiap kali aku mendekap erat punggungnya Tiap itu pulalah aku merasa kuat kembali 1 2 3 4 5 6 Aku selalu mengulang hal yang sama Aku datang, pergi dan kembali Aku memeluknya dari belakang Aku menangis lagi Hingga saat yang ke 7 Kami tak pernah saling bertukar kata Kami tak pernah saling bertukar tatap Tiba-tiba ia leny

Tentang Kita

Karena kita pernah ada apa-apa Hingga mata kita tidak pernah sanggup saling menatap Hingga tubuh kita sama-sama kaku ketika saling hadap Hingga darah berubah seperti angin Lidahku kelu Peluhmu luruh Kita sama-sama ragu Harus bertahan atau berlalu Mereka tidak pernah tahu Kita pernah saling mencari Kita pernah saling menggenggam Kita pernah saling memberikan pundak Dan, kita pernah sama-sama berjanji Untuk melupakan semua ini

Terlambat

Kau berteriak memanggil semua hal yang sudah susah payah aku kubur Kau menghembuskan rindu yang mampu membuatku bergidik Kau tumpahkan peluh hasil larimu mengejarku Kau adalah sulit Kau tidak mau tahu Kini.. Terlalu banyak amarah yang akan meledak Terlalu banyak air mata yang akan keluar Kau, Mengapa selalu datang terlambat?